Rabu, 05 Juni 2013

Magang di PT PEGADAIAN Kantor Wilayah Medan

      Sebagai seorang Muslim izinkan saya mengucapkan Assalamualaikum . Perkenalkan nama saya Muhammad Reza Afandi , Saya Mahasiswa D3 Akuntansi di Universitas Gunadarma Angkatan 2010. Kali ini saya ingin menceritakan pengalaman Magang saya di PT PEGADAIAN Kantor Wilayah Medan, Saya magang di perusahaan BUMN tersebut selama 1 bulan, di mulai dari tanggal 7 Juni dan di akhiri tanggal 7 Juli 2012. Saya di perusahaan tersebut magang di Bagian Logistik, dimana bagian ini merupakan bagian yang bertugas untuk melengkapi seluruh kebutuhan rumah tangga seperti ATK  jika bagian - bagian seperti Keuangan , ADM , TI dsb kekurangan hal tersebut bagaimana Logistik ini merupakan bagian yang siap menyediakan hal tersebut. Selain hal tersebut bagian ini juga membantu mendistribusikan SBK (Surat Bukti Kredit) , SBR (Surat Bukti Rahn) dan Air Uji ke outline - outline PEGADAIAN yang ada di dalam maupun di luar Medan.

          Kegiatan yang saya lakukan selama magang disana antara lain : Melakukan Pencatatan setiap ada dari bagian lain yang mengambil ATK , melakukan pencatatan stock ATK , Air Uji, SBK , SBR dan alat kantor yang  ada di gudang lalu memasukkan yang baru, turut membantu menyediakan dan mengirimkan Air Uji , SBK , SBR untuk di kirimkan ke outline - outline PEGADAIAN, mencatat ekpedisi - ekpedisi , dan turut  pegawai membantu dalam pengarsipan surat - surat tanda bukti terima dari outline - outline PEGADAIAN. Kira - kira itu saja yang saya lakukan selama saya 1 bulan magang di PT PEGADAIAN Kantor Wilayah Medan. Terima Kasih sudah membaca cerita saya, Wassalamualaikum :)

Senin, 08 April 2013

ANALISA KEUANGAN



Analisis keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek.
Analisis keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya :
-       Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.
-       Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi
-       Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi
-       Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perseroan.
Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.

Tujuan Analisis keuangan
Analisis keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas
Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.

Rasio Keuangan

Dalam menganalisis dan menginterpretasikan laporan keuangan perusahaan dilakukan perhitungan analisis rasio yang dapat memberikan gambaran kepada penganalisis mengetahui keadaan keuangan perusahaan dan juga dibandingkan dengan data pembandingnya. Menurut Weston et al. (1998) menulis, “Dari sudut investor, meramalkan masa mendatang merupakan hal terpenting dari analisis laporan keuangan, sedangkan dari sudut manajemen, analisis laporan keuangan berguna sebagai cara untuk mengantisipasi keadaan di masa mendatang dan, yang lebih penting, sebagai titik tolak bagi tindakan perencanaan yang akan mempengaruhi jalannya kejadian di masa mendatang”(h. 294).

Mengacu pada pendapat Munawir (2002) menyatakan bahwa analisis rasio merupakan suatu perhitungan analisis berdasarkan pos-pos yang ada pada satu laporan atau kombinasi antar laporan yang digunakan untuk menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas perusahaan. Dengan mengacu pada pendapat Munawir (2002) mengklasifikasikan analisis rasio keuangan menjadi sebagai berikut: rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio rentabilitas.

1. Rasio Likuiditas/Liquidity Ratios
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansiilnya sesegera mungkin pada saat ditagih dan dalam membiayai operasinya. Apabila perusahaan mampu memenuhi kewajibannya tepat waktu maka perusahaan tersebut dalam keadaan likuid sedangkan bila tidak mampu memenuhinya, berarti dalam keadaan ilikuid. Yang termasuk dalam rasio likuiditas antara lain:

A. Rasio lancar/current ratio
Rasio lancar dapat digunakan untuk menunjukkan nilai aktiva lancar terhadap hutang lancar. Rasio ini memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi tagihan jangka pendeknya. Semakin besar rasio ini berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rumusnya sebagai berikut:
Current ratio = Current assets
                                Current liabilities

B. Rasio cepat/quick or acid-test ratio
Rasio cepat dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya tanpa memperhitungkan persediaan yang dimiliki, karena persediaan memerlukan waktu yang cukup lama untuk segera dijadikan uang tunai. Semakin besar rasio ini semakin baik. Rumusnya sebagai berikut:
Quick or acid-test ratio = Current assets – Inventories
                                                               Current liabilities

C. Cash Ratio atau Ratio of Immediate Solvency
Cash Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid (liquid assets). Rumusannya adalah sebagai berikut :
Cash Ratio = (Kas + Efek )/Kewajiban Lancar

D. Quick Ratio atau Acid Test Ratio
Quick Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid (liquid assets), rumus quick ratio adalah sebagai berikut :
Quick Ratio = (Kas + Efek + Piutang)/Kewajiban Lancar

E. Working Capital to Total Assets Ratio
Working Capital to Total Assets Ratio dipergunakan untuk mengukur likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (netto). Rumusnya sebagai berikut :
Working Capital Ratio = (Aktiva Lancar + Kewajiban Lancar)/Jumlah Aktiva

2. Rasio Leverage
Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau modal, sehingga dengan rasio ini dapat diketahui posisi perusahaan dan kewajibannya yang bersifat tetap kepada pihak lain serta keseimbangan nilai aktiva tetap dengan modal yang ada. Sebaiknya komposisi modal harus lebih besar dari hutang.
Yang termasuk dalam rasio leverage antara lain:

A. Rasio total hutang terhadap total aktiva/debt ratio
Rasio total hutang terhadap total aktiva menunjukkan besarnya total hutang terhadap keseluruhan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini hanya merupakan persentase dana yang diberikan oleh kreditor bagi perusahaan. Rumusnya sebagai berikut:
Debt ratio = Total liabilities x 100 %
                             Total assets


B. Rasio total hutang terhadap total ekuitas/debt to equity ratio
Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar jumlah rupiah modal sendiri yang dijaminkan atas hutang. Semakin besar rasio ini akan semakin menguntungkan perusahaan, sedangkan bagi pihak bank akan mengakibatkan semakin besar risiko yang ditanggungnya. Rumusnya sebagai berikut:
Debt to equity ratio = Total liabilities x 100 %
                                              Common equity
TD Equity = (Hut. Lancar + Hut. Jangka Panjang)/Jumlah Modal Sendiri

C. Rasio kemampuan membayar bunga (times-interest earned ratio)
Rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar beban bunga dan memenuhi pembayaran bunga bagi kreditor. Rumusnya sebagai berikut:
Times-interest earned ratio = EBIT / Interest expense

D. Total Debt To Total Capital Assets
Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban atau hutang. Rumusnya sebagai berikut :
TD Capital Assets = (Aktiva Lancar + Hutang Jangka Panjang) / Jml Aktiva

 E. Long Term Debt to Equity Ratio
Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang. Rumusnya adalah sebagai berikut :
LTD Equity Ratio = Hutang Jangka Panjang / Modal Sendiri

 F. Tangible Assets Debt Coverage
Rasio ini digunakan untuk mengukur besar aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang, rumusnya adalah sebagai berikut :
TAD Coverage =( Jml Aktiva + Tangible + Hutang Lancar)/Hutang Jangka Panjang

 3. Rasio Aktivitas/Activities Ratios

Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari baik dalam penjualan, penagihan piutang, dan pemanfaatan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Yang termasuk dalam rasio aktivitas antara lain:

A. Perputaran piutang usaha/accounts receivable turnover
Rasio ini menunjukkan besarnya modal kerja yang tertanam dalam piutang dan berapa kali piutang rata-rata ditagih dalam periode tersebut. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin rendah modal kerja yang ditanamkan dalam piutang. Rumusnya sebagai berikut:
Account receivable turnover = Sales / Average account receivable

B. Periode penagihan rata-rata/days sales outstanding
Rasio ini menunjukkan berapa lamanya dana perusahaan yang ditanamkan dalam piutang dan rata-rata waktu untuk menagih atau mencairkan piutang. Semakin kecil rasio ini semakin baik bagi perusahaan karena semakin cepat piutang dapat dicairkan. Rumusnya sebagai berikut:
Days sales outstanding = 360 / Average account receivable turnover

C. Rasio perputaran persediaan/inventory turn over ratio
Rasio ini menunjukkan posisi persediaan dan berapa kali dana yang ditanamkan dalam persediaan berputar pada suatu periode. Semakin besar turn over berarti semakin baik bagi perusahaan karena dianggap penjualan berjalan dengan cepat. Rumusnya sebagai berikut:
Inventory turnover ratio = COGS / Average inventories

D. Rasio perputaran aktiva tetap/fixed assets turn over
Rasio ini menunjukkan berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar pada suatu periode dan seberapa efektif perusahaan dalam menggunakan aktiva tetapnya. Semakin tinggi rasio ini semakin baik karena kemampuan aktiva tetap dalam melakukan penjualan tinggi. Rumusnya sebagai berikut:
Fixed assets turnover ratio = Sales / Net fixed assets

E. Rasio perputaran total aktiva/total assets turn over ratio
Rasio ini mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas dari perputaran maupun pemanfaatan total aktiva dalam menghasilkan penjualan. Rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah yang telah ditanamkan pada aktiva perusahaan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik bagi perusahaan. Rumusnya sebagai berikut:
Total assets turnover ratio = Sales / Total assets

4. Rasio Rentabilitas/Rentability Ratios
Rasio rentabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan kesuksesannya dalam menggunakan aktiva secara produktif, maka rentabilitas itu dapat diketahui dengan membandingkan antara laba dengan modal perusahaan tersebut.
Yang termasuk dalam rasio rentabilitas antara lain:
A. Rasio laba kotor atas penjualan (gross profit ratio)
Rasio ini menunjukkan berapa besar laba kotor yang dapat diperoleh perusahaan untuk setiap rupiah penjualan pada periode yang sama. Rumusnya sebagai berikut:
Gross profit ratio = Gross profit x 100 %
                                                Sales
B. Rasio laba bersih atas penjualan/net margin on sales
Rasio ini digunakan untuk mengukur laba bersih yang diperoleh pada tingkat penjualan yang telah dilakukan dan kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya. Semakin besar rasio ini semakin baik karena kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba cukup tinggi. Rumusnya sebagai berikut:
Net margin on sales = Net income x 100 %
                                                   Sales

 C. Pengembalian atas total aktiva/Return On total Assets (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang telah ditanamkan pada aktiva untuk operasi perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Rasio ini juga menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan. Rumusnya sebagai berikut:
Return On total Assets (ROA) = Net income x 100 %
                                                                 Total assets
D. Pengembalian atas ekuitas/Return On Equity (ROE)
Rasio ini mengukur tingkat efisiensi modal sendiri dan menunjukkan laba bersih yang dapat diperoleh dari modal pemilik. Semakin tinggi rasio ini semakin memperkuat posisi modal pemilik perusahaan.

E. Laba per saham/Earning Per Share (EPS)
Walsh, C. (2003) seperti yang diterjemahkan oleh Haikal, S. menyatakan, “Angka ini memberikan informasi tentang berapa laba yang diperoleh pemegang saham biasa atas setiap lembar saham yang dimilikinya. Kita tidak perlu membandingkan laba per saham satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, karena bisa saja suatu perusahaan memiliki saham dalam jumlah yang besar tetapi berdenominasi kecil atau memiliki jumlah saham yang lebih sedikit tetapi berdenominasi lebih besar” (h. 148-149).
Return On Equity (ROE) = Net income x 100 %
                                                       Common equity
Rumusnya sebagai berikut:
Earning Per Share = Earning After Taxes
                                            Number of shares

F. Operating Income Ratio atau Operating Profit Margin
Dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan. Rumusnya adalah sebagai berikut :
OIR = (Penjualan Bersih – HPP – Biaya2)/Penjualan Bersih

 G. Net Earning Power Ratio atau Rate Of Return On Investment (ROI)
ROI digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih.  Rumusnya sbb :
ROI = Laba Bersih Setelah Pajak / Jumlah Aktiva

 H. Rate Of Return for Owners atau Rate of Return on Net Worth
Digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa. Rumusnya adalah:
Rate of Return For Owners = Laba Bersih Setelah Pajak / Jumlah Modal Sendiri

I. Operating Ratio
Operating Ratio digunakan untuk mengukur biaya operasi per rupiah penjualan, semakin kecil angka rasio menunjukan kinerja yang semakin baik.  Rumusnya sebagai berikut :
Operating Ratio = (HPP + By Adm.Penjualan & Umum)/Penjualan Bersih

Metode

Analisis keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari tingkat solvabilitas , profitabilitas, pertumbuhan usaha.
Kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun
Kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik matematika serta statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang. Metode perhitungan ini adalah merupakan penyebab dari kesalahan analisis keuangan dimana statistik masa lalu dapat menyebabkan rendahnya prediksi masa mendatang.
Perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa perusahaan dalam industri sejenis.

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Analisa laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.

Jumat, 11 Januari 2013

Arsitektur Komputer


Arsitektur Komputer

Peralatan input
Peralatan input  adalah peralatan komputer yang fungsinya menerima input berupa data yang akan diproses komputer. Manusia atau pemakai komputer memasukkan data melalui peralatan input ini dengan cara : mengetik, menyentuh atau menggunakan media seperti sinar, suara dan sebagainya.

Seperti yang diketahui, bahwa definisi komputer adalah : alat pengolah data elektronik. Data di sini tidak hanya berupa besaran digital saja (misalnya yang diinput melalui papan ketik / keyboard) melainkan dapat pula berupa besaran analog seperti : cahaya, suara dan sebagainya.

Peralatan input dapat berupa :
  1. Peralatan input langsung, antara lain:

a.1 Keyboard, yang dalam pemakaiannya dapat bersama dengan peralatan lain berupa :
            a.1.1 Keyboard pada komputer biasa (Komputer personal atau semacamnya)
            a.1.2 Teleprinter Terminal
            a.1.3 Financial Transaction Terminal
            a.1.4 Point of Sale terminal
           
a.2 Pointing Devices, yang dapat berupa:
                        a.2.1 Mouse
                        a.2.2 Touch Screen
                        a.2.3 Light Pen
                        a.2.4 Digitizer Graphics Tablet

a.3 Scanner, yang dapat berupa:
                        a.3.1 Magnetic Ink Caharacter  Recognition
                        a.3.2 Optical data reader, yang terbagi atas:
                                    - OCR Reader
                                    - OCR Tag Reader
                                    - Bar code Reader (Universal Product Code Reader)
                                    - OMR Reader
a.4 Sensor, yang dapat berupa
                        a.4.1 Mata di komputer
                        a.4.2 Digitizing camera
a.5 Voice Recognizer
  1. Peralatan input tidak langsung, antara lain :
b.1 Key to Card
b.2 Key to Disk
b.3 Key to Tape

Berikut ini beberapa alat input yang umum digunakan akan dikenalkan dan dibahas secara singkat.

Keyboard

Keyboard atau papan ketik adalah peralatan untuk memasukkan data dengan menekan tombol-tombol yang ada padanya.

Keyboard pada Personal Komputer

Keyboard ini merupakan peralatan input yang paling dikenal.
 Prinsip kerja keyboard adalah sebagai berikut: bila seseorang menekan tombol pada keyboard, maka terjadilah keadaan kapasitansi yang memicu timbulnya pulsa-pulsa, sesuai dengan tombol yang ditekan. Pulsa-pulsa ini dikirim ke alat pemroses untuk diproses selanjutnya.

Teleprinter Terminal
           
Teleprinter terminal terdiri dari  keyboard dan tampilan berupa alat cetak (printer). 
Alat ini biasa juga dikatakan hard copy terminal.
Data diinput meliwati keyboard dan muncul pada kertas. Data tersebut terkirim ke alat pemroses dan diproses .
Kegunaan kertas di sini adalah agar pemakai komputer mempunyai arsip apa yang telah diinputnya.

Financial Transaction Terminal

Financial Transaction Terminal dipakai untuk transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Salah satu jenis peralatan ini adalah ATM ( Automatic Teller Machine), yang dikenal juga dalam bahasa Indonesia sebagai Anjungan Tunai Mandiri.
Point of Sale Terminal

Point of sale adalah suatu peralatan yang biasanya dipakai di supermarket, yang mana terdiri dari keyoard, alat display dan alat cetak. Data transaksi berupa kode barang dan jumlah barang diinput lewat keyboard. Display memunculkan data transasksi dan alat cetak mencetak tanda terima dari pembeli.
Pada saat ini, Point of Sale terminal dilengkapi dengan pembaca harga barang yang diketikkan secara magnetic pada bar code  (kode batang). Alat pembaca yang menggunakan cahaya (biasanya infra merah) disebut Optical Character Recognition (OCR)

 Pointing Device

            Untuk keperluan tertentu, misalnya untuk pembuatan grafik (gambar), pengalihan kursor dan sebagainya, pemakaian keyboard kurang memuaskan. Oleh karena itu dipakai peralatan lain yang disebut pointing device, yaitu peralatan yang dapat menunjukkan titik tertentu di layar.

Jenis-jenis pointing device antara lain adalah sebagai berikut.

Mouse

Mouse adalah peralatan pointing device yang digunakan untuk mengatur posisi tertentu di layar dan setelah titik atau gambar tertentu yang diinginkan sudah tertunjuk oleh kursor atau pointer, maka dengan menekan tombol , data yang diinginkan masuk ke pemroses.

Mouse pertama kali dikembangkan oleh Doug Engelbart di Stanford Research Institute sekitar tahun 1960. Pengembangan mouse ini diterapkan pada komputer Xerox Star. Perusahaan komputer Apple mengenalkan mouse ini pada produknya dengan nama Apple Lisa.  Pada saat ini boleh dikatakan semua komputer digital menggunakan mouse sebagai salah satu alat input.

Touch Screen

Touch screen adalah layar yang dilengkapi fasilitas, sehingga dapat memasukkan data dengan penyentuhan menggunakan jari.
Misalnya pada layar tersebut diberikan beberapa pilihan, maka dengan menyentuh salah satu pilihan seseorang dapat menjalankan program berdasarkan pilihan tadi.

Light Pen

Light pen adalah pena  yang bila disentuhkan pada suatu layar yang dilengkapi dengan fasilitas khusus, maka terjadi pemilihan lokasi pada layar, dan bila lokasi itu berupa pilihan ( seperti hanlnya pada touch screen) : pilihan akan dilaksanakan.
Kelebihan dari light pen dibandingkan dengan touch screen adalah ketelitian penunjukan yang lebih tinggi dan tidak ada resiko pelompatan electron bebas dari layar ke jari.
Selain untuk pemilihan, maka light pen dapt dipakai untuk menggambar sesuatu atau membuat grafik.

Digitizer Graphic Tablet

Alat ini dipakai untuk menggambar grafik secara elektronik. Denan alat yang menyerupai pena yang dijalankan di atas meja (table) khusus, gambar akan terlihat di layar dan dapat direkam atau diproses.





Scanner

Alat input berupa scanner bekerja dengan cara meraba secara elektronik input yang akan dibaca.
Pada saat ini banyak yang hanya mengetahui bahwa istilah peralatan scanner hanya untuk merekam gambar dan mencetaknya.

Secara umum scanner terbagi atas;
            1. Magnetic Ink Character recognition
            2. Optical Data reader, yang terdiri dari:
                        2.1 Optical Character Recognition ( OCR ) Reader
                        2.2 OCR Tag Readr
                        2.3 Bar Code Wand
                        2.4 Optical Mark Recognition (OMR) Reader

Magnetic Ink Character \Recognition (MICR)

MICR banyak digunakan di bank bank untuk trransaksi cek. Kode identifikasi bank dan nomor rekening nasabah (yang ditulis dengan tinta magnetic dan bisa saja tidak terlihat oleh mata) akan dibaca oleh komputer dan komputer akan memproses nilai transfer pada cek tersebut.

Optical Character Recognition (OCR) Reader

Alat ini dapat membaca character (huruf, angka dan tanda-tanda) baik dari alat cetak maupun tulisan tangan. Tentu saja dibantu dengan perangkat lunak dan standard character yang telah disiapkan lebih dahulu.

OCR Tag Reader

OCR Tag Reader adalah alat pembaca label barang yang dijual. Umumnya terdapat di supermarket. Namun character yang ditulis dalam bentuk (font) karakter OCR.

Bar Code Wand

Alat ini serupa dengan OCR Tag reader, hanya saja Alat ini dipakai untuk membaca label barang yang dicetak dalam bentuk kode batang (bar code)

Kode batang yang paling banyak digunakan adalah system Universal Product Code (UPC)

UPC menggunakan 10 kode digit yang terdiri dari : 5 digit pertama menunjukkan identitas pabrik dan 5 digit berikutnya menunjukkan kode barang dan ukurannya.

OMR Reader
Optical Mark Recognition (OMR) reader sekarang banyak dipakai untuk penilaian testing, pembacaan hasil daftar pertanyaan (kuesioner) dan sebagainya. Alat ini membaca letak yang ditandai dengan hitam (biasanya menggunakan pinsil 2B) dan mengirimkan data ini ke alat pemroses

S E N S O R

Sensor adalah alat yang mampu secara langsung menangkap data kejadian phisik. Data analog yang dikumpulkan tersebut dimasukkan ke pengubah:  analog-to-digital-converter yang mana data tadi berubah menjadi digital dan dimasukkan ke alat pemroses.

Mata di Komputer
           
Alat ini biasanya dipasang pada kamera di pesawat ruang angkasa, baik untuk keperluan ilmiah maupun untuk keperluan mata-mata. Hasil jepretan kamera yang berupa data analog dirubah menjadi digital dan diproses oleh komputer.

Digitizing Camera
           
 Kamera digital seperti ini sudah sangat populer pada saat ini, bahkan hand phone pun sering dilengkapi dengan kamera ini. Pemrosesannya dapat menggunakan komputer untuk menghasilkan gambar

VOICE RECOGNIZER

Alat ini merupakan cikal bakal perkembangan komputer generasi ke 5 kelak. Sekarang banyak dipakai sebagai pengenal suara. Msalnya, seseorang ingin membuka pintu halamannya tidak perlu turun dari mobil, cukup menggunakan mikropon, yang mana suaranya dikirim melalui gelombang radio, dicocokkan dengan yang terekam di komputer. Bila “match” (cocok)  maka pintu akan terbuka.

Pemrosesan pusat dan penyimpanan sekunder
a. Pemrosesan pusat berada pada CPU yang terdiri dari :
1. Control Unit
Control Unit bertugas mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang ada pada sistem komputer.
2. Arithmatic And Logical Unit
Arithmatic And Logical Unit bertugas melakukan semua perhitungan atitmatic dan logika yang terjadi sesuai dengan instruksi program.
3. Register
Register adalah tempat penyimpanan instruksi dan data yang sedang di proses oleh CPU, sedang instruksi-instruksi dan data lainnya yang menunggu giliran untuk di proses dan di simpan di memori utama.
b. Penyimpanan sekunder
Memory sekunder, dipergunakan untuk menyimpan data, informasi, dan program secara permanen sebagai berkas atau file. Contoh memory sekunder adalah floppy disk, hard disk, zipdrive, CD-Rom, DVD, dan lain-lain. Memory sekunder mempunyai karakteristik sebagai berikut.
1. Sifat penyimpanan yang tetap ( persistent ), sehingga media penyimpanan sekunder perlu dipisahkan dari unit pengolah utama ( central prosessing unit/ CPU ) dan memory utama ( main memory ), dan di hubungkan oleh kabel/bus ke unit pengolah ( prosessor ) dan memory utama (main memory)
2. Kemampuan untuk digunakan secara bersama-sama ( shareability ).
3. Kemampuan untuk menyimpan sejumlah data, informasi, dan program.
 Peralatan  output
Alat keluaran atau output devices merupakan piranti keluaran yang berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan data atau informasi dari komputer. Output device juga bisa diartikan sebagai peralatan yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan ataupun pengolahan data yang berasal dari CPU kedalam suatu media yang dapat dibaca oleh manusia ataupun dapat digunakan untuk penyimpanan data hasil proses. Jenis dan media dari output device yang dimiliki oleh komputer cukup banyak. Contoh :
Monitor
Alat ini kita dapat melihat semua proses dalam computer, tanpa monitor sangat sulit kita untuk melakukan intruksi dan melakukan analisis data serta melihat hasil kerja dari computer.
1.Printer
Alat untuk mencetak hasil olah digital computer ke lembar kertas. Bahkan telah ada printer yang dapat mencetak obyek dalam wujud 3 dimensi (benda) bukan dalam lembaran kertas. Jadi hasil print-nya berupa miniatur obyek 3D yang dirancang dalam komputer.
2.Speaker
Alat untuk keluaran suara dari computer. Perkembangan soundcard semakin memanjakan telinga kita dengan dukungan sistem audio speaker yang berkualitas.
b.Software
Adalah sekumpulan data-data elektronik  yang  diatur oleh komputer berupa instruksi untuk menjalankan suatu program. Software tidak dapat disentuh atau dilihat fisiknya tetapi dapat dijalankan dengan komputer. Software yang baik dalam mendukung pemecahan masalah adalah kemudahan dalam menjalankan software dan meminimumkan kesalahan user. Software terbagi menjadi 2 yaitu :
Sistem operasi
Sistem operasi adalah sekumpulan rutin peralatan lunak yang berada di antara program aplikasi dan perangkat keras. Semua perangkat keras berjalan dibawah kendali sistem operasi, mengakses perangkat keras lewat sistem operasi, dan mengikuti aturan-aturan yang dijalankan oleh sistem operasi. Contoh : linux, windows, mac dll
 Aplikasi
Software aplikasi atau software aplikasi adalah software program yang memiliki aktivitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Software aplikasi terdiri dari :
1. Bahasa pemrograman (programming language)
2. Program aplikasi (Application Program)
3. Program paket / paket aplikasi (packet program)
4. Program utilitas (utility program)
5. Games dan entertainment dan lain-lain
c.       Peranan peralatan input dan output serta sorfware dalam pemecahan masalah
Semua alat input dan output dapat berkontribusi pada pemecahan masalah baik secara langsung dan tidak langsung. Contoh: keyboard , display, printer dan plotter (berperan langsung), source data automation device, microfilm (berperan tidak langsung). Seperti halnya perangkat keras, perangkat lunak dapat juga berperan langsung atau tidak langsung. Contoh: sistem operasi (berperan tidak langsung), aplikasi bisnis umum dan industri (berperan tidak langsung), sebagian perangkat lunak aplikasi peningkatan produktivitas organisasi perorangan (berperan tidak langsung), spreadsheet, analisis statistik dan perkiraan, manajemen proyek (berperan langsung).